Penyebab dan Gejala Penebalan Dinding Rahim Abnormal

Susah hamil salah satu indikasi adanya penebalan dinding rahim abnormal, berkenaan dengan keluhaan tersebut, sudah sewajarnya mengenali penyebab dan gejala sebagai tanda dari keluhan tersebut.

Penyebab Penebalan Dinding Rahim Abnormal

Penebalan dinding rahim yang abnormal umumnya dipicu oleh hormon yang tidak seimbang.

Wanita memiliki hormon reproduksi yaitu hormon estrogen dan hormon progesteron yang harus seimbang jumlahnya.

Jika seorang wanita memiliki hormon estrogen terlalu banyak, maka dapat berisiko terkena kondisi penebalan dinding rahim.

Saat awal siklus menstruasi, indung telur menghasilkan estrogen. Hormon ini akan menumbuhkan lapisan rahim. rahim pun akan menebal untuk mempersiapkan kehamilan.

Di tengah siklus menstruasi, sel telur akan dilepaskan dari salah satu indung telur (ovulasi).

Setelah ovulasi, kadar hormon progesteron akan meningkat. Tugas hormon ini adalah mempersiapkan endometrium untuk bisa menerima telur yang dibuahi.

Saat kehamilan tidak terjadi, kadar kedua hormon ini akan menurun. Ini akan memicu menstruasi dan luruhnya lapisan endometrium.

Setelah lapisan rahim keluar berupa darah haid, siklus menstruasi akan terulang kembali.

Siklus menstruasi yang tidak normal akan menyebabkan ovulasi tidak bisa terjadi. Ketika hal ini terjadi, hormon progesteron tidak diproduksi dan lapisan rahim tidak luruh.

Saat itulah, endometrium terus tumbuh sebagai respons dari adanya hormon estrogen.

Akibatnya, sel penyusun menjadi banyak dan lama-kelamaan di ambang normal. Pertumbuhan yang berlebih dan terus tidak terkendali akan menyebabkan kanker.

Gejala Penebalan Dinding Rahim Tidak Normal

Tanda penebalan dinding rahim tidak normal yang paling menonjol adalah perdarahan rahim yang abnormal atau perubahan signifikan pada pola atau volume darah menstruasi.

Perdarahan ini sering dirasakan selama periode menstruasi yang lebih berat atau berlangsung lebih lama dibandingkan biasanya.

Meski begitu, perdarahan saat periode menstruasi yang lebih lama ini juga bisa disebabkan oleh hal lainnya seperti gagal ovulasi, penggunaan kontrasepsi seperti IUD, dan stress fisik maupun psikis.

Tanda lainnya adalah siklus menstruasi yang lebih pendek terhitung 21 hari. Padahal, siklus menstruasi yang normal adalah 28 sampai dengan 30 hari. selain itu, terjadinya perdarahan setelah menopause.

Tinggalkan Komentar Disini…